Powered by Blogger.

Blogroll

Jl.KH. Wachid Hasyim No304 Tanjunganom Nagnjuk JAtim

Total Pageviews

Sunday, 11 March 2018

Investasi leher ke Atas


Investasi leher ke Atas

Pagi tadi kami baru saja selesai dari kegiatan. Kami sampai dari perjalanan roadshow pemuda bisnis di Djogja sekitar pukul tiga dini hari.

Waktu lima jam adalah waktu yang cukup melelahkan bagi kami, khusunya aku yang memang jarang sekali melakukan perjalanan jauh. Namun kabar baiknya adalah aku dan tim memiliki kelebihan dan manfaat yang sering disebut sebagai investasi leher ke atas.

Apa itu investasi leher ke atas?

Banyak orang beranggapan bahwa investasi leher ke atas itu pemikiran jenius yang perlu di olah. Dan itu benar. Tidak salah.

Kalau saya memaknainya, investasi leher ke atas adalah ilmu yang perlu kita masukkan ke dalam otak setiap saat. Biasanya. Ilmu-ilmu ini bisa kita dapatkan dari kegiatan-kegiatan seminar yang tentu sesuai di bidang kita.

Jika kita seorang penulis, investasi leher ke atasnya bisa berupa bertemu dengan seorang tokoh penulis buku best seller, misalnya. Dll.

Nah, kalau saya sendiri, investasi leher ke atas adalah bertemu dengan orang-orang yang sudah lama malang melintang  di dunia bisnis.

Ngomongin masalah bisnis

Banyak sekali loh perbedaan orang-orang berbisnis itu. Iya gak? Sudah pernah memerhatikannya belum? Kalau belum, kali ini aku mau mencoba merunutkannya.

Saudagar

Orang yang disebut saudagar ini biasanya orangnya kaya banget ya, seperti boss yang punya banyak toko, punya banyak tanah, banyak istri, (eh,,, enggak becanda).

Saudagar disebut orang bisnis karena memiliki kekuasaan menjalankan barang-barang dagangan dan menjualnya. Bebas memetakan pasar dan dilaksanakn oleh para anak buah. Saudagar sering juga disebut Pak Haji.

Pedagang

Pedagang ini juga busa disebut orang bisnis loh. Ya, karena pedagang setiap hari harus mejual dan membeli. Meminimalisir kerugian dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banykannya. Inilah pedagang.

Touke

Touke atau sering juga disebut calo. Orang yang membeli barang lalu menyetorkannya pada boss mereka. Sistem touke bayak ditemukan di pertanian dan bisnis property.

Nah, Guys. Dari berbagai jenis di atas. Saya menyebut sebagian kecil pekerjaan orang yang disebut juga mereka adalah pebisnis.

Kamu mau pilih yang mana?

Sebelum kamu memilih, alangkah lebih baik jika kita mengerti siapa yang paling layak dan cerdas dalam pengelolaan finansial?

Sebelum benar-benar melakoni kegiatan berbisnis seperti di atas, alangkah lebih baiknya kamu mengerti di mana kamu saat ini berada.

Kabar baiknya, kau boleh mempelajari mengenai sistem ekonomi di personal blog ku. Insaallah, aku akan selalu postig tulisan-tulisan yang bermanfaat setiap hari di blog.

Salam.

Latihan menulis selama 10 menit



Hari ini aku memulai menulis selama sepuluh menit. Sepuluh menit tanpa berhenti dan tanpa draf, lebih tepatnya.

Tanpa mengedit, tanpa mempelajari alur penulisan, saya terus menuliskan tulisan ini. Tujuannya hanya satu, mengeksplorasi gaya tulisan. Sekali lagi tulisansupaya lebih nendang.

Hal yang sangat menarik menurutku adalah sebuah tuntutan. Melakuka hal yang tidak kita sukai. Padahal sesuatu itu wajib kita lakukan. Yaitu berlaku professional di bidangnyaa masing-masing. Selaras dengan petunjuk guru saya, Bapak Kiai Tanjung.

Dalam perjalanan mempelajari dan mengasah kemampuan, kita memang dianjurkan untuk terus belajar dan bertumbuh. Semua tentang pertumbuhan. Hidup adalah pertumbuhan.

Berubah atau mati. Adalah kata-kata radikalis sekaligus menohok yang tak patut kita anggap remeh. Sebab inilah kunci sebenarnya.

Satu hal yang aku perlu perjuangnkan, senada dengan ini adalah kemampuan menulis. Kita tahu, tidak mungkin kita memiliki tulisan yang begitu-begitu saja. Lempeng. Tak enak di baca.

Setelah itu, bagaimana kita bisa menciptakan tulisan daging adalah terus “do it”.

Study kasus dala tabel kemampuan yang saya dapatkan dari buku Why the Rich are Getting Rich karya Robert Kiyosaki adalah, 90 % kemampuan kita tumbuh apabila kita berpikir dan melakukan. Simulasi dan melakukan. Dilanjut dengan menonton video, gambar, dan membaca.

Sebuah penemuan yang patut kita renungkan, bahwa melakukan sambil berpikir adalah solusi yang terbaik saat ini. Karena perilaku ini kemudian memancing kita mencari sesuatu yang tak dapat kita ketahui.

Kita akan terpanncing melihat video tutorial, melihat gambar-gambar draft, atau membaca buku.
Namun, pekerjaan membaca tidak bisa kita anggap sepele. Sesuatu yang paling mudah untuk mempelajari sesuatu itu ya membaca. Dengan membaca tulisan orang lain, kita akan mudah memahami pembahsan yang detil.

Tulisan buku pada khususnya, dirancang untuk mempelajari pemikirann orang lain. Kabar baiknya adalah, kita bebas menentukan kapan waktu yang tepat kita belajar pada buku tersebut. Kita bebas memilih moment yang pas saat mempelajari buku tersebut.

Ingat. Buku adalah jendela dunia. Pertanyaannya saat ini adalah, sudahkah anda merasakan bahwa buku itu jendela dunia?

Salam.

Monday, 31 October 2016

Contoh proposal skripsi teknik informatika



PROPOSAL TUGAS AKHIR SARJANA

A.           RENCANA JUDUL

“RANCANG BANGUN KALKULATOR SAINTIFIK SEDERHANA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO 1.3.1
B.            ABSTRAK
Android merupakan sebuah sistem operasi yang bersifat open source yaitu memberikan kebebasan bagi developer untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Dengan kelebihan dari sistem operasi android, banyak membantu pengguna smartphone berbasis android untuk dapat membangun atau mengembangkan sebuah  aplikasi, salah satu aplikasi tersebut adalah kalkulator sederhana  ini. Dibangun dengan integrated development environment (IDE) untuk mengembangkan pada platform Android yaitu Android Studio 1.3.1. Tujuan utama dari aplikasi ini adalah untuk  memperkenalkan bagaimana sebuah aplikasi Android sederhana dibangun dengan menggunakan Android Studio 1.3.1 yang nantinya dapat dikembangkan menjadi aplikasi android yang lebih sempurna .


NO

URAIAN
KEGIATAN
BULAN-TAHUN
JULI
2015
AGUSTUS
2015
SEPTEMBER
 2015
OKTOBER
2015
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
PROPOSAL
















2.
BAB I
















3.
BAB II
















4.
BAB III
















5.
BAB IV
















6.
BAB V
















7.
EVALUASI
















C.             JADWAL KEGIATAN

D.             ISI


BAB I PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang

Di zaman yang serba modern dan canggih ini khususnya dalam bidang teknologi informasi, terlihat perkembangan yang begitu drastis mulai dari hardware maupun software, sebagai contoh adalah perkembangan dari smartphone yang mengusung sistem operasi android yang saat ini menjadi sistem operasi yang banyak dipakai karena beragam fitur yang dapat ditampilkan untuk memenuhi kebutuhan dan daya tarik tersendiri bagi para penggunanya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki sistem operasi android sehingga banyak vendor handphone yang menanamkan android sebagai sistem operasinya, seperti :  Samsung, Sony, Motorola, LG, HTC, dll.
Dari uraian diatas dapat ditahui bahwa aplikasi-aplikasi Android yang dapat kita nikmati saat ini tentu saja dibangun dengan hardware dan software yang canggih. Ada beberapa software yang sering dipakai untuk membangun aplikasi Android, diantaranya adalah NetBeans, Eclipse, serta yang terbaru Android Studi. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk berkreasi dengan membangun  sebuah aplikasi Android sederhana dengan menggunkan Android Studio.   

1.2.       Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:
1.        Bagaimana merancangbangun Kalkulator Saintifik Sederhana Berbasis Android Menggunakan Android Studio 1.3.1?
2.        Apakah Rancang bangun kalkulator saintifik sederhana berbasis android menggunakan Android Studio 1.3.1 dapat diaplikasikan?

1.3.       Batasan Masalah

        Agar ruang lingkup proyek  sesuai dengan tujuan dan tidak menyimpang, maka dibutuhkan beberapa batasan masalah, adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.      Aplikasi yang dibangun hanya dapat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, pembagian, pengkalian, persen, pangkat dua, serta akar.

1.4.       Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian
a.  Umum
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) di STT POMOSDA Nganjuk.
b.  Khusus
Tujuan penelitian ini dalah untuk merancang dan membangun aplikasi kalkulator sederhana berbasis android yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam penghitungan.

1.4.2 Manfaat Penelitian
    Penulisan ini diharapkan menjadikan manfaat bagi para Mahasiswa STT POMOSDA dan penulis yaitu :
a.      Bagi Mahsiswa STT POMOSDA, aplikasi ini dapat disempurnakan dengan menambahkan berbagai operasi yang lebih kompleks untuk diajukan sebagai tugas akhir.
b.      Bagi penulis, sebagai langkah awal untuk membangun aplikasi Android yang lebih kompleks.

1.5.       Metodologi  Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai satu langkah-langkah atau cara-cara dalam meneliti suatu objek. Berikut adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini :

1.5.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar data primer untuk melengkapi data yang ada, data – data tersebut diperoleh dari buku – buku referensi dan literatur yang berhubungan dengan proyek tugas akhir ini.  

1.5.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah sebuah metode tentang
bagaimana dalam mengumpulkan data – data yang ada. Adapun metode pengumpulan yang digunakan adalah studi pustaka dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara meneliti literatur – literatur atau referensi yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
1.5.3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam proyek tugas akhir ini adalah
metode prototype, yaitu metode dimana hasil analisa per bagian langsung diterapkan ke dalam sebuah model tanpa harus menunggu setelah sistem selesai dibuat (Pressman, 2002). Adapun metode prototype ini terdiri dari :  

1.      Requirement Gathering
Merupakan tahapan awal untuk menganalisa kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan proyek tugas akhir ini, baik berupa
kebutuhan hardware maupun software untuk sistem yang akan dibuat.
2.      Quick Design
Tahapan ini adalah tahapan perancangan desain, dalam tahapan ini meliputi desain dan alur dari program aplikasi kamus itu sendiri. 
3.      Building Prototype
Merupakan tahapan pengerjaan perangkat lunak dari hasil rancangan yang telah ditetapkan pada tahapan Quick Design. Pada tahapan inilah seluruh rancangan desain alur program serta tampilan diimplementasikan sehingga akan menghasilkan suatu model program.
4.      Customer Evaluation of Prototype
Yaitu tahap evaluasi terhadap model program yang telah dihasilkan pada tahap ketiga, pada tahap ini pengembang melakukan berbagai macam testing untuk menguji model program. Pengujian di sini untuk memeriksa kesalahan logika yang ada serta layout. Pada tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang benar secara logika dan sesuai dengan tujuan rancangan di awal.



BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab kedua ini menjelaskan mengenai pengertian, konsep dasar dan teori-teori yang ada hubungannya dengan tugas akhir ini.

                 Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer. Perkembangan perangkat keras yang begitu terasa, berefek pula kepada perkembangan dari perangkat lunak, ini dibuktikan dengan semakin majunya bidang teknologi informasi baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Guna untuk mengetahui kualitas dari perangkat lunak tersebut, Dr. Richardus Eko Indrajit dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mengemukakan tentang tiga kriteria untuk mengetahui kualitas dari perangkat lunak tersebut, yaitu :

1.      Memenuhi kebutuhan pemakai, yaitu jika perangkat lunak tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakai tersebut, maka perangkast lunak tersebut  dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas.
2.      Memenuhi standar pengembangan  software, yaitu jika cara pengembangan software tidak mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau tidak tercapai.
3.      Memenuhi sejumlah kriteria implisit, yaitu jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat dipenuhi, maka perangkat lunak yang bersangkutan tidak memiliki kualitas yang baik .
 
Selanjutnya perangkat lunak tersebut dibagi ke dalam 4 kelompok, yakni  sebagai berikut (Sutanta, 2005) :

1.      Sistem Operasi, adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan resources selama proses berlangsung.
2.      Bahasa Pemrograman, merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai alat untuk pengembangan program aplikasi.
3.      Bahasa Query, merupakan perangkat lunak bahasa tingkat sangat tinggi yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi – informasi yang diinginkan hanya dengan menuliskan sedikit perintah saja.
4.      Aplikasi, merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu. 

KALKULATOR

Sebuah kalkulator adalah mesin yang memungkinkan orang untuk melakukan operasi matematika yang lebih mudah. Sebagai contoh,  kalkulator akan menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Beberapa kalkulator dapat melakukan akar kuadrat, dan kalkulator yang lebih kompleks dapat membantu dengan kalkulus dan menarik fungsi grafik. Sebuah komputer atau smartphone lain juga dapat bertindak sebagai kalkulator.
Beberapa kalkulator, seperti sempoa, dapat bekerja tanpa baterai. Lainnya, seperti kalkulator elektronik, memerlukan baterai. Ada dua jenis kalkulator elektronik: kalkulator sederhana, yang hanya dapat menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi, dan kadang-kadang mengambil akar kuadrat; dan kalkulator ilmiah, yang dapat melakukan banyak hal lain, seperti faktorial menghitung dan fungsi trigonometri.
Ada berbagai cara dalam penulisan matematika pada kalkulator. Sebagai contoh, setelah menekan "3" dan kemudian "+" dan kemudian "2" dan kemudian "=" (atau "ENTER") nomor "5" akan ditampilkan di layar. Cara ini disebut notasi infix. Kalkulato yng lebih canggih menggunakan notasi postfix, yaitu, "3 4 +" bukan "3 + 4 =". Cara ketiga mencatat hal-hal, "+ 3 4", yang disebut notasi prefix, jarang ditemukan pada kalkulator.



Sistem Operasi Android

Android adalah sebuah mobile operating system (OS) berbasi Linux kernel dan saat ini dikembangkan oleh Google. Dengan antarmuka pengguna berdasarkan manipulasi langsung, Android dirancang terutama untuk perangkat mobile touchscreen seperti smartphone dan komputer tablet, dengan antarmuka pengguna khusus untuk televisi (TV Android), mobil (Android Auto), dan jam tangan (Android Wear). OS ini menggunakan input sentuh yang mudah sesuai dengan tindakan di dunia nyata, seperti menyapu, menekan, mencolek, dan mencubit untuk memanipulasi objek di layar dan keyboard virtual. Meskipun terutama dirancang untuk input touchscreen, juga telah digunakan dalam konsol game, kamera digital, PC biasa (misalnya HP Slate 21) dan elektronik lainnya.

2.3.1. Versi Android
VERSI
CODE NAMA
LOGO
RILIS
API LEVEL
5.0
Lollipop
15 Oktober 2014
21
4.4.x
KitKat
31 Oktober 2013
19
4.3.x
Jelly Bean
24 Juli 2013
18
4.2.x
Jelly Bean
13 November 2012
17
4.1.x
Jelly Bean
9 Juli 2012
16
4.0.3 – 4.0.4
Ice Cream Sandwich
16 Desember 2011
15
3.2
Honeycomb
15 Juli 2011
13
3.1
Honeycomb
10 Mei 2011
12
2.3.3 – 2.3.7
Gingerbread
9 Februari 2011
10
2.3 – 2.3.2
Gingerbread
6 Desember 2010
9
2.2
Froyo
20 Mei 2010

8
2.0 – 2.1
Éclair
26 Oktober 2009
7
1.6
Donut
15 September 2009
4
1.5
Cupcake
30 April 2009
3




ANDROID STUDIO 1.3.1
Android Studio adalah integrated development environment (IDE) untuk mengembangkan pada platform Android. Diumumkan pada 16 Mei 2013 di Google I/O konferensi dengan Product Manager Google, Ellie Powers. Android Studio tersedia secara bebas di bawah Apache License 2.0. Android Studio berada di awal tahap preview akses mulai dari versi 0.1 Mei 2013, kemudian memasuki tahap beta mulai dari versi 0.8 yang dirilis pada bulan Juni 2014. Yang versi pertama yang stabil dirilis pada bulan Desember 2014, mulai dari versi 1.0. Berdasarkan JetBrains IntelliJ IDEA software, Android Studio dirancang khusus untuk pengembangan Android. Telah tersedia untuk di-download pada Windows, Mac OS X dan Linux.

Gambar 2.1. Gambar ikon Android Studio 1.0.2

Android Software Development Kit ( SDK )

Android SDK adalah tools API ( Application Programming Interface)
yang diperlukan untuk memulai pengembangan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.Pada Android SDK ini terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi dan tutorial.
Software Development Kit memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi untuk platform Android. SDK Android mencakup proyek sampel dengan kode sumber, perangkat pengembangan, emulator dan perpustakaan yang diperlukan untuk membangun aplikasi Android.  Aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java dan berjalan di Dalvik, mesin virtual yang dirancang khusus untuk penggunaan embedded yang berjalan di atas kernel Linux.

Android Virtual Device ( AVD )

Android Virtual Device ( AVD ) yang merupakan emulator untuk
menjalankan program aplikasi Android yang  kita buat (Safaat, 2011). AVD ini yang selanjutnya digunakan sebagai tempat untuk test dan menjalankan aplikasi Android yang telah dibuat.   Dengan AVD ini, developer bisa mengembangkan dan mencoba aplikasi Android tanpa harus menggunakan perangkat Android yang sebenarnya. Sebelum menggunakan AVD harus menentukan karakteristiknya, misalkan dalam menentukan versi Android, jenis dan ukuran layar dan besarnya
memori. AVD bisa dibuat sebanyak yang kita inginkan.

JAVA

Java adalah bahasa pemrograman. Pertama kali dikembangkan oleh James Gosling di Sun Microsystems, yang sekarang menjadi bagian dari Oracle Corporation. Dirilis pada tahun 1995 sebagai bagian dari platform Java oleh Sun  Microsystems. Bahasa ini telah mengembangkan banyak sintaks dari C dan C ++. Aplikasi Java biasanya dikompilasi ke bytecode (kelas file) yang dapat berjalan pada Java Virtual Machine (JVM). Pada saat Java adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, memiliki sekitar 10 juta pengguna diseluruh dunia.
Java dapat berjalan pada banyak sistem operasi yang berbeda. Hal ini membuat platform Java yang independen. Java melakukan hal ini dengan membuat Java compiler merubah kode menjadi Java bytecode sebagai pengganti kode mesin . Ini berarti bahwa ketika program ini dijalankan, Java Virtual Machine menafsirkan bytecode dan diterjemahkan ke dalam kode mesin.


 







Gambar 2.1. Gambar  ikon  JAVA
DFD

        Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan professional  system untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungka satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
   DFD juga merupakan salah satu alat pembuat model yang sering digunakan khusus bila fungsi-fungsi merupakan bagian yang lebih penting dan lebih kompleks daripad adata ygn dimanipulasi oleh system. Dengan kata lain DFD sebagai alat pembuat model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi system.
   DFD juga sebagai alat perancang system yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambara analisa maupuan rancangan system yang mudah dikomunikasikan oleh professional system kepada pemakai maupun pembuat program.


















BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang  analisa dan perancangan serta desain tampilan program.
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam analisis tahap awal yang harus dilakukan adalah pengidentifikasian masalah. Masalah didefinisikan sebagai penghabat proses untuk mencapai tujuan, permasalahan yang dapat dicari solusinya supaya sistem dapat bekerja sesuai dengan apa yang dikehendaki.

3.2 Identifikasi Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam perancangan pengembangan aplikasi kasir ini, terdapat beberapa Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras (hardware) yang digunakan penulis guna mendukung perancangan aplikasi ini yaitu :
1.                  Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
·                     Mocrosoft windows 10
·                     Android Studio 1.3.1
·                     JAVA  (jdk-7u71-windows-i586)
2.                  Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah :
          Prosesor Intel Celeron 1005M 1,9 GHz
          HDD 500GB
          Memory 2 GB
          VGA Intel HD1000

3.3 Model Pengembangan Sistem
Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. Dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai  perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya, yaitu:
1.        Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2.        Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3.        Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4.        Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5.        Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
desain pemodelan Incremental

Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.
Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :
1.        Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2.        Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
3.        Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.
4.        Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
5.        Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
6.        Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
Kelemahannya adalah :
1.        kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2.        Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu   mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung
3.        Harus Open Architecture
4.        Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
3.4 Design
Dalam konteks sistem Informasi, Perancangan merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum dilakukannya pembuatan dan implementasi aplikasi. Tahap perancangan dilakukan setelah tahap analisis sistem secara menyeluruh.
            


3.4.1   Spesifikasi Sistem yang akan Dibangun :
Agar lebih mudah dalam merancang sebuah sistem, maka perlu dirumuskan spesifikasi sistem yang akan dibangun. Berikut adalah spesifikasi dari program aplikasi yang akan dibangun.
a.         Terdiri dari layout vertical sebagai kerangka aplikasi
b.        Didalam layout vertical dibuat enam layout horizontal
c.         Layout horizontal paling atas digunakan sebagai display
d.        Layout horizontal lainnya digunakan sebagai tombol angka dan operasi
e.         Masing-masing layout horizontal berisi empat tombol

3.4.2    Desaign (Perancangan) Antar muka
Dari spesifikasi system diatas, maka interface yang akan dirancang adalah sebagai berikut :


 














                           Default Interface pada Andoid Studio
1.      Membuat Layout Vertical sebagai kerangka aplikasi dan Laout Horizontal sebagai display.
Langkah : click Layouts – pilih LinerLayout (Vertical)
2.      Membuat lima Layout Horizontal dibawah display.
Langkah : click Layouts – pilih LinerLayout (Horizontal)
3.      Membuat empat button pada setiap Layout Horizontal.
Langkah : click widgets – pilih ImageButton
4.      Desain dasar interface aplikasi


 






























BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang pengimplementasian dari perangkat lunak berbasis android yang telah dibuat.

4.1. Proses Aplikasi 
Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem rancang bangun aplikasi kalkulator berbasis android. Proses yang terjadi pada penggunaan aplikasi kalkulator ini adalah sebagai berikut :
1. Pada proses tampilan awal terdapat satu layout horizontal paling atas untuk display dan lima layout horizontal dibuat empat button angka dan operasi pada setiap layout horizontal.
2. Pada saat user menekan button akan ditampilkan pada display, sehingga user dapat mengoperasikan apa yang dibutuhkan.

4.2. Pengembangan Aplikasi
Pada bab sebelumnya desain kalkulator telah dibangun namun button belum memiliki icon gambar sebagai representasi angka dan tanda operasi matematika. Pada tahap selanjutnya, button akan diganti oleh icon gambar sehingga menjadi final interface aplikasi kalkulator sederhana ini. Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
a.         Dibawah ini adalah icon gambar yang digunakan untuk mengganti default ImageButton :











b.        Coding untuk mengganti default button menjadi button gambar :


 


















4.3.       Implementasi Program
Aplikasi kalkulator ini ditampilkan pada design. Adapun tampilan akhir aplikasi ini adalah sebagai berikut : 


 










BAB V.         PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari


penulis berdasarkan hasil perancangan agar dapat dilakukan pengembangan serta perbaikan selanjutnya.

4.3.1.      Coding operasi pada image button
a.       Coding penjumlahan


 




b.      Coding pengurangan
c.       Coding pengkalian
                                   
d.      Coding pembagian
                                   
e.       Coding akar
                                   




f.        Coding perpangkatan
                                   




g.       Coding persen
h.      Coding clear
i.         Coding delete







4.4.Analisa Hasil
Aplikasi kalkulator ini yang telah dibangun denganmenggunakan IDE Android Studio dan juga dengan build target minimal Android 4.1.












BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini berisikan  kesimpulan beserta saran dari keseluruhan tugas akhir ini.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi kalkulator Berbasis Android ini adalah sebagai berikut :
1.                  Aplikasi Kalkulator Berbasis Android ini didesain untuk smartphone yang berbasis Android dengan version 4.1 ke atas
2.                  Kapasitas yang dibutuhkan dalam penggunaan Aplikasi kalkulator Berbasis Android di dalam smartphone adalah kurang dari 1M
3.                  Aplikasi ini hanya dapat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, pengkalian, pembagian, akar, kuadrat dan persen
4.                  Untuk ukuran layar dari Smartphone 4” atau lebih
5.                  Button berwarna biru laut agar terkesan segar dan tidak membosankan

5.2. Saran
Untuk pengembangan aplikasi ini ke depannya, berikut beberapa saran
yang  dianjurkan :
1.                  Untuk ke depannya aplikasi ini dapat disempurnakan dengan memambah/melengkapi operasi matetematika
2.                  Sebagai dasar kalkulator sains dan kalkulator jenis lainnya
3.                  Untuk memberikan kemudahan kepada user, dapat ditambah dengan fasilitas voice command sehingga user tidak perlu mengetik.

E.  REFERENSI
Safaat, Nazruddin (2011), Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone danTablet PC Berbasis Android, Informatika, Bandung. 

F.  DAFTAR PUSTAKA