PROPOSAL
TUGAS AKHIR SARJANA
A.
RENCANA
JUDUL
“RANCANG
BANGUN KALKULATOR SAINTIFIK
SEDERHANA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO 1.3.1”
B.
ABSTRAK
Android
merupakan sebuah sistem operasi yang bersifat open source yaitu memberikan kebebasan bagi developer untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Dengan kelebihan dari
sistem operasi android, banyak membantu pengguna smartphone berbasis android untuk dapat membangun atau mengembangkan sebuah aplikasi, salah satu aplikasi tersebut adalah kalkulator sederhana ini. Dibangun dengan integrated
development environment (IDE) untuk mengembangkan pada platform Android yaitu Android Studio 1.3.1.
Tujuan utama dari aplikasi ini adalah untuk
memperkenalkan bagaimana sebuah aplikasi Android sederhana dibangun
dengan menggunakan Android Studio 1.3.1 yang nantinya dapat dikembangkan
menjadi aplikasi android yang lebih sempurna .
NO
|
URAIAN
KEGIATAN
|
BULAN-TAHUN
|
JULI
2015
|
AGUSTUS
2015
|
SEPTEMBER
2015
|
OKTOBER
2015
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
PROPOSAL
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
BAB I
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
BAB II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
BAB III
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
BAB IV
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
BAB V
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
EVALUASI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C.
JADWAL KEGIATAN
D.
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Di zaman yang serba modern dan canggih ini khususnya
dalam bidang teknologi informasi, terlihat perkembangan yang begitu drastis
mulai dari hardware maupun software, sebagai contoh adalah
perkembangan dari smartphone yang
mengusung sistem operasi android yang saat ini menjadi sistem operasi yang
banyak dipakai karena beragam fitur yang dapat ditampilkan untuk memenuhi
kebutuhan dan daya tarik tersendiri bagi para penggunanya. Dengan segala
kelebihan yang dimiliki sistem operasi android sehingga banyak vendor handphone yang menanamkan android
sebagai sistem operasinya, seperti :
Samsung, Sony, Motorola, LG, HTC, dll.
Dari uraian diatas dapat ditahui bahwa
aplikasi-aplikasi Android yang dapat kita nikmati saat ini tentu saja dibangun
dengan hardware dan software yang canggih. Ada beberapa software yang sering
dipakai untuk membangun aplikasi Android, diantaranya adalah NetBeans, Eclipse,
serta yang terbaru Android Studi. Hal inilah yang melatar belakangi penulis
untuk berkreasi dengan membangun sebuah
aplikasi Android sederhana dengan menggunkan Android Studio.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas
maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:
1.
Bagaimana merancangbangun Kalkulator Saintifik Sederhana
Berbasis Android
Menggunakan Android Studio 1.3.1?
2.
Apakah Rancang bangun kalkulator saintifik sederhana
berbasis android
menggunakan Android Studio 1.3.1 dapat diaplikasikan?
1.3.
Batasan Masalah
Agar
ruang lingkup proyek sesuai dengan
tujuan dan tidak menyimpang, maka dibutuhkan beberapa batasan masalah, adapun
batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi yang dibangun hanya dapat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan,
pembagian, pengkalian, persen, pangkat dua, serta akar.
1.4.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
a. Umum
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program
Sarjana Strata Satu (S1) di STT POMOSDA Nganjuk.
b. Khusus
Tujuan
penelitian ini dalah untuk merancang dan membangun aplikasi kalkulator
sederhana berbasis android yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam penghitungan.
1.4.2
Manfaat Penelitian
Penulisan ini diharapkan menjadikan manfaat
bagi para Mahasiswa STT POMOSDA dan penulis yaitu :
a. Bagi Mahsiswa STT POMOSDA, aplikasi ini dapat
disempurnakan dengan menambahkan berbagai operasi yang lebih kompleks untuk
diajukan sebagai tugas akhir.
b.
Bagi penulis,
sebagai langkah awal untuk membangun aplikasi Android yang lebih kompleks.
1.5.
Metodologi
Penelitian
Metode
penelitian dapat diartikan
sebagai satu langkah-langkah atau cara-cara dalam meneliti suatu objek. Berikut
adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini :
1.5.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah jenis data sekunder,
yaitu data yang diperoleh dari luar data primer untuk melengkapi data yang ada,
data – data tersebut diperoleh dari buku – buku referensi dan literatur yang berhubungan
dengan proyek tugas akhir ini.
1.5.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah sebuah metode tentang
bagaimana dalam mengumpulkan data – data yang ada.
Adapun metode pengumpulan yang digunakan adalah studi pustaka dimana
pengumpulan data dilakukan dengan cara meneliti literatur – literatur atau
referensi yang mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
1.5.3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam proyek tugas akhir ini
adalah
metode prototype,
yaitu metode dimana hasil analisa per bagian langsung diterapkan ke dalam
sebuah model tanpa harus menunggu setelah sistem selesai dibuat (Pressman, 2002).
Adapun metode prototype ini terdiri dari
:
1. Requirement Gathering
Merupakan tahapan awal untuk menganalisa kebutuhan apa
saja yang diperlukan dalam pembuatan proyek tugas akhir ini, baik berupa
kebutuhan hardware maupun software untuk sistem yang akan dibuat.
2. Quick Design
Tahapan ini adalah tahapan perancangan desain, dalam
tahapan ini meliputi desain dan alur dari program aplikasi kamus itu
sendiri.
3. Building Prototype
Merupakan tahapan pengerjaan perangkat lunak dari
hasil rancangan yang telah ditetapkan pada tahapan Quick Design. Pada tahapan inilah seluruh rancangan desain alur
program serta tampilan diimplementasikan sehingga akan menghasilkan suatu model
program.
4. Customer Evaluation of Prototype
Yaitu tahap evaluasi terhadap model program yang telah
dihasilkan pada tahap ketiga, pada tahap ini pengembang melakukan berbagai macam
testing untuk menguji model program. Pengujian di sini untuk memeriksa
kesalahan logika yang ada serta layout.
Pada tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang benar secara
logika dan sesuai dengan tujuan rancangan di awal.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab kedua ini menjelaskan mengenai pengertian,
konsep dasar dan teori-teori yang ada hubungannya dengan tugas akhir ini.
Perangkat
Lunak
Perangkat
lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer,
dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh
komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah
ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer. Perkembangan perangkat keras yang
begitu terasa, berefek pula kepada perkembangan dari perangkat lunak, ini
dibuktikan dengan semakin majunya bidang teknologi informasi baik yang berupa
perangkat keras maupun perangkat lunak. Guna untuk mengetahui kualitas dari
perangkat lunak tersebut, Dr. Richardus Eko Indrajit dalam bukunya Manajemen
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mengemukakan tentang tiga kriteria
untuk mengetahui kualitas dari perangkat lunak tersebut, yaitu :
1.
Memenuhi
kebutuhan pemakai, yaitu jika perangkat lunak tidak dapat memenuhi kebutuhan
pemakai tersebut, maka perangkast lunak tersebut dikatakan tidak atau kurang memiliki
kualitas.
2.
Memenuhi standar
pengembangan software, yaitu jika cara
pengembangan software tidak mengikuti
metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan
sulit atau tidak tercapai.
3.
Memenuhi
sejumlah kriteria implisit, yaitu jika salah satu kriteria implisit tersebut
tidak dapat dipenuhi, maka perangkat lunak yang bersangkutan tidak memiliki
kualitas yang baik .
Selanjutnya perangkat
lunak tersebut dibagi ke dalam 4 kelompok, yakni sebagai berikut (Sutanta, 2005) :
1.
Sistem Operasi,
adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan resources selama
proses berlangsung.
2.
Bahasa
Pemrograman, merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai alat untuk
pengembangan program aplikasi.
3.
Bahasa Query, merupakan perangkat lunak bahasa
tingkat sangat tinggi yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi –
informasi yang diinginkan hanya dengan menuliskan sedikit perintah saja.
4.
Aplikasi,
merupakan perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi
tertentu.
KALKULATOR
Sebuah
kalkulator adalah mesin yang memungkinkan orang untuk melakukan operasi
matematika yang lebih mudah. Sebagai contoh,
kalkulator akan menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Beberapa kalkulator
dapat melakukan akar kuadrat, dan kalkulator yang lebih kompleks dapat membantu
dengan kalkulus dan menarik fungsi grafik. Sebuah komputer atau smartphone lain juga dapat bertindak
sebagai kalkulator.
Beberapa kalkulator, seperti sempoa, dapat bekerja
tanpa baterai. Lainnya, seperti kalkulator elektronik, memerlukan baterai. Ada
dua jenis kalkulator elektronik: kalkulator sederhana, yang hanya dapat
menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi, dan kadang-kadang mengambil akar
kuadrat; dan kalkulator ilmiah, yang dapat melakukan banyak hal lain, seperti
faktorial menghitung dan fungsi trigonometri.
Ada berbagai cara dalam penulisan matematika pada
kalkulator. Sebagai contoh, setelah menekan "3" dan kemudian
"+" dan kemudian "2" dan kemudian "=" (atau
"ENTER") nomor "5" akan ditampilkan di layar. Cara ini
disebut notasi infix. Kalkulato yng lebih canggih menggunakan notasi postfix, yaitu,
"3 4 +" bukan "3 + 4 =". Cara ketiga mencatat hal-hal,
"+ 3 4", yang disebut notasi prefix, jarang ditemukan pada
kalkulator.
Sistem Operasi Android
Android adalah sebuah mobile operating
system (OS) berbasi Linux kernel dan saat ini dikembangkan oleh Google. Dengan antarmuka pengguna berdasarkan manipulasi langsung,
Android dirancang terutama untuk perangkat mobile touchscreen seperti smartphone
dan komputer tablet, dengan antarmuka
pengguna khusus untuk televisi (TV Android), mobil (Android Auto), dan jam
tangan (Android Wear). OS ini menggunakan input
sentuh yang mudah
sesuai dengan tindakan di dunia nyata, seperti menyapu,
menekan, mencolek, dan mencubit untuk
memanipulasi objek di layar dan keyboard virtual.
Meskipun terutama dirancang untuk input
touchscreen, juga telah digunakan dalam konsol game, kamera digital, PC
biasa (misalnya HP Slate 21) dan elektronik lainnya.
2.3.1. Versi Android
VERSI
|
CODE NAMA
|
LOGO
|
RILIS
|
API LEVEL
|
5.0
|
Lollipop
|
|
15 Oktober 2014
|
21
|
4.4.x
|
KitKat
|
|
31 Oktober 2013
|
19
|
4.3.x
|
Jelly Bean
|
|
24 Juli 2013
|
18
|
4.2.x
|
Jelly Bean
|
13 November 2012
|
17
|
4.1.x
|
Jelly Bean
|
9 Juli 2012
|
16
|
4.0.3 – 4.0.4
|
Ice Cream Sandwich
|
|
16 Desember 2011
|
15
|
3.2
|
Honeycomb
|
|
15 Juli 2011
|
13
|
3.1
|
Honeycomb
|
10 Mei 2011
|
12
|
2.3.3 – 2.3.7
|
Gingerbread
|
|
9 Februari 2011
|
10
|
2.3 – 2.3.2
|
Gingerbread
|
6 Desember 2010
|
9
|
2.2
|
Froyo
|
|
20 Mei 2010
|
8
|
2.0 – 2.1
|
Éclair
|
|
26 Oktober 2009
|
7
|
1.6
|
Donut
|
|
15 September 2009
|
4
|
1.5
|
Cupcake
|
|
30 April 2009
|
3
|
ANDROID
STUDIO 1.3.1
Android Studio adalah integrated development environment (IDE) untuk mengembangkan pada platform Android. Diumumkan pada 16 Mei
2013 di Google I/O konferensi dengan Product
Manager Google, Ellie Powers. Android Studio tersedia secara bebas di bawah
Apache License 2.0. Android Studio berada di awal tahap preview akses mulai dari versi 0.1 Mei 2013, kemudian memasuki
tahap beta mulai dari versi 0.8 yang
dirilis pada bulan Juni 2014. Yang versi pertama yang stabil dirilis pada bulan
Desember 2014, mulai dari versi 1.0. Berdasarkan JetBrains IntelliJ IDEA software, Android Studio dirancang
khusus untuk pengembangan Android. Telah tersedia untuk di-download pada Windows, Mac OS X dan Linux.
Gambar 2.1. Gambar ikon Android Studio 1.0.2
Android Software Development Kit ( SDK )
Android
SDK adalah tools API ( Application Programming Interface)
yang
diperlukan untuk memulai pengembangan aplikasi pada platform Android
menggunakan bahasa pemrograman Java.Pada Android SDK ini terdiri dari
debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi dan tutorial.
Software
Development Kit memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi untuk platform
Android. SDK Android mencakup proyek sampel dengan kode sumber, perangkat
pengembangan, emulator dan perpustakaan yang diperlukan untuk membangun
aplikasi Android. Aplikasi yang ditulis
menggunakan bahasa pemrograman Java dan berjalan di Dalvik, mesin virtual yang
dirancang khusus untuk penggunaan embedded yang berjalan di atas kernel Linux.
Android
Virtual Device ( AVD )
Android
Virtual Device ( AVD ) yang merupakan emulator untuk
menjalankan
program aplikasi Android yang kita buat
(Safaat, 2011). AVD ini yang selanjutnya digunakan sebagai tempat untuk test
dan menjalankan aplikasi Android yang telah dibuat. Dengan AVD ini, developer bisa mengembangkan
dan mencoba aplikasi Android tanpa harus menggunakan perangkat Android yang
sebenarnya. Sebelum menggunakan AVD harus menentukan karakteristiknya, misalkan
dalam menentukan versi Android, jenis dan ukuran layar dan besarnya
memori.
AVD bisa dibuat sebanyak yang kita inginkan.
JAVA
Java
adalah bahasa pemrograman. Pertama
kali
dikembangkan oleh James Gosling di Sun Microsystems, yang sekarang menjadi
bagian dari Oracle Corporation. Dirilis
pada tahun 1995 sebagai bagian dari platform Java oleh Sun Microsystems. Bahasa ini telah mengembangkan
banyak sintaks dari C dan C ++. Aplikasi Java biasanya dikompilasi ke bytecode (kelas file) yang dapat berjalan pada Java
Virtual Machine (JVM). Pada
saat
Java adalah salah
satu bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, memiliki sekitar 10 juta pengguna diseluruh dunia.
Java dapat berjalan pada banyak sistem operasi yang
berbeda. Hal ini membuat platform Java yang independen. Java melakukan hal ini
dengan membuat Java compiler merubah kode menjadi Java bytecode sebagai
pengganti kode mesin . Ini berarti bahwa ketika program ini dijalankan, Java
Virtual Machine menafsirkan bytecode dan diterjemahkan ke dalam kode mesin.
Gambar 2.1. Gambar ikon JAVA
DFD
Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan
professional system untuk menggambarkan
system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungka satu sama lain
dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD juga merupakan salah satu alat pembuat model yang sering
digunakan khusus bila fungsi-fungsi merupakan bagian yang lebih penting dan lebih kompleks daripad adata ygn
dimanipulasi oleh system. Dengan kata lain DFD sebagai alat pembuat model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi system.
DFD juga sebagai alat perancang system yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambara analisa
maupuan rancangan system yang mudah dikomunikasikan oleh professional system kepada pemakai maupun pembuat
program.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi
tentang analisa dan perancangan serta
desain tampilan program.
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam analisis tahap awal yang harus dilakukan adalah
pengidentifikasian masalah. Masalah didefinisikan sebagai penghabat proses
untuk mencapai tujuan, permasalahan yang dapat dicari solusinya supaya sistem
dapat bekerja sesuai dengan apa yang dikehendaki.
3.2
Identifikasi Pengembangan Perangkat Lunak
Dalam perancangan pengembangan aplikasi kasir ini, terdapat
beberapa Perangkat Lunak (software)
dan Perangkat Keras (hardware) yang
digunakan penulis guna mendukung perancangan aplikasi ini yaitu :
1.
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini
adalah :
·
Mocrosoft windows 10
·
Android Studio 1.3.1
·
JAVA (jdk-7u71-windows-i586)
2.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini
adalah :
• Prosesor
Intel Celeron 1005M 1,9 GHz
• HDD
500GB
• Memory
2 GB
• VGA
Intel HD1000
3.3
Model Pengembangan Sistem
Incremental
model adalah model pengembangan sistem pada software
engineering berdasarkan requirement
software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya
secara bertahap. Dilain pihak ada mengartikan model incremental
sebagai perbaikan
dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan
topdown. Layaknya Model Waterfall,
model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat
lunaknya, yaitu:
1.
Requirement , Requirment
adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah
penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2.
Specification, Specification adalah
proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya.
3.
Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat
diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4.
Code setelah
melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5.
Test merupakan
tahap pengujian dalam model ini.
desain pemodelan Incremental
Tahapan-tahapan
tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan
testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental
model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum
tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada
incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini
menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari
pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah
spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi
sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya.
Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user.
Beberapa Kelebihan Dari
Mode Incremental atara lain :
1.
Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2.
Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem
dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama
sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak
dapat segera digunakan.
3.
Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih
rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena
layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya
diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling
penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan
memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada
increment sistem yang paling bawah.
4.
Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap
increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal.
5.
Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan
pengembagan sistem,
6.
Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang
paling diuji
Kelemahannya adalah :
1.
kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2.
Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya
untuk selalu mendapat perubahan selama
proses rekayasa berlangsung
3.
Harus Open Architecture
4.
Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan
pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.
3.4
Design
Dalam konteks
sistem Informasi, Perancangan merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum
dilakukannya pembuatan dan implementasi aplikasi. Tahap perancangan dilakukan
setelah tahap analisis sistem secara menyeluruh.
3.4.1 Spesifikasi Sistem yang akan Dibangun :
Agar lebih mudah dalam
merancang sebuah sistem, maka perlu dirumuskan spesifikasi sistem yang akan
dibangun. Berikut adalah spesifikasi dari program aplikasi yang akan dibangun.
a.
Terdiri dari layout vertical sebagai kerangka aplikasi
b.
Didalam layout vertical dibuat enam layout horizontal
c.
Layout horizontal paling atas digunakan sebagai
display
d.
Layout horizontal lainnya digunakan sebagai tombol
angka dan operasi
e.
Masing-masing layout horizontal berisi empat tombol
3.4.2 Desaign
(Perancangan) Antar muka
Dari spesifikasi system
diatas, maka interface yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
Default Interface
pada Andoid Studio
1.
Membuat Layout Vertical sebagai kerangka aplikasi dan
Laout Horizontal sebagai display.
Langkah : click Layouts – pilih LinerLayout (Vertical)
2.
Membuat lima Layout Horizontal dibawah display.
Langkah : click Layouts – pilih LinerLayout
(Horizontal)
3.
Membuat empat button pada setiap Layout Horizontal.
Langkah : click widgets – pilih ImageButton
4.
Desain dasar interface aplikasi
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini
menjelaskan tentang pengimplementasian dari perangkat lunak berbasis android
yang telah dibuat.
4.1. Proses Aplikasi
Pada
bab ini akan dibahas implementasi sistem rancang bangun aplikasi kalkulator
berbasis android. Proses yang terjadi pada penggunaan aplikasi kalkulator ini
adalah sebagai berikut :
1. Pada proses tampilan
awal terdapat satu layout horizontal paling atas untuk display dan lima layout
horizontal dibuat empat button angka dan operasi pada setiap layout horizontal.
2. Pada saat user
menekan button akan ditampilkan pada display, sehingga user dapat
mengoperasikan apa yang dibutuhkan.
4.2. Pengembangan
Aplikasi
Pada
bab sebelumnya desain kalkulator telah dibangun namun button belum memiliki
icon gambar sebagai representasi angka dan tanda operasi matematika. Pada tahap
selanjutnya, button akan diganti oleh icon gambar sehingga menjadi final
interface aplikasi kalkulator sederhana ini. Maka hasilnya adalah sebagai
berikut :
a.
Dibawah ini adalah icon gambar yang digunakan untuk
mengganti default ImageButton :
b.
Coding untuk mengganti default button menjadi button
gambar :
4.3.
Implementasi Program
Aplikasi
kalkulator ini ditampilkan pada design.
Adapun tampilan akhir aplikasi ini adalah sebagai berikut :
BAB
V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran
dari
penulis
berdasarkan hasil perancangan agar dapat dilakukan pengembangan serta perbaikan
selanjutnya.
4.3.1.
Coding operasi pada image button
a.
Coding penjumlahan
b.
Coding pengurangan
c.
Coding pengkalian
d.
Coding pembagian
e.
Coding
akar
f.
Coding perpangkatan
g.
Coding persen
h.
Coding clear
i.
Coding
delete
4.4.Analisa
Hasil
Aplikasi
kalkulator ini yang telah dibangun denganmenggunakan IDE Android Studio dan juga
dengan build target minimal Android 4.1.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab
terakhir ini berisikan kesimpulan
beserta saran dari keseluruhan tugas akhir ini.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi kalkulator
Berbasis Android ini adalah sebagai berikut :
1.
Aplikasi Kalkulator Berbasis Android ini didesain
untuk smartphone yang berbasis Android dengan version 4.1 ke atas
2.
Kapasitas yang dibutuhkan dalam penggunaan Aplikasi
kalkulator Berbasis Android di dalam smartphone adalah kurang dari 1M
3.
Aplikasi ini hanya dapat mengoperasikan penjumlahan,
pengurangan, pengkalian, pembagian, akar, kuadrat dan persen
4.
Untuk ukuran layar dari Smartphone 4” atau lebih
5.
Button berwarna biru laut agar terkesan segar dan
tidak membosankan
5.2. Saran
Untuk pengembangan
aplikasi ini ke depannya, berikut beberapa saran
yang dianjurkan :
1.
Untuk ke depannya aplikasi ini dapat disempurnakan
dengan memambah/melengkapi operasi matetematika
2.
Sebagai dasar kalkulator sains dan kalkulator jenis
lainnya
3.
Untuk memberikan kemudahan kepada user, dapat ditambah
dengan fasilitas voice command
sehingga user tidak perlu mengetik.
E. REFERENSI
Safaat, Nazruddin (2011), Pemrograman
Aplikasi Mobile Smartphone danTablet PC Berbasis Android, Informatika,
Bandung.
F. DAFTAR PUSTAKA