Disusun
untuk memenuhi tugas pramuka penegak-bantara
Disusun oleh:
Sangga
penegas(XI PI)
Nama
Anggota:
Elly
Zunawati
Hamidatul
Arifa
Nining
Setyani
Siti
Mukarromah
Siti
Khanifatul K.
Ulfaturrohimah
Vella
Shania
Zakiyah
Fitri
SEKOLAH MENENGAH ATAS
PONDOK MODERN SUMBER DAYA AT-TAQWA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Jl. KH. Wachid Hasyim 315 Kec. Tanjunganom Kab.
Nganjuk Prov. Jawa Timur
DAFTAR
ISI
1.
Halaman Judul 1
2.
Daftar Isi 2
3.
Pembukaan 3
4.
Isi
4
5.
Daftar Pustaka 11
6.
Penutup 12
Puji
Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Sempurna yang telah memberi kami kekuatan,
pemikiran, dan hidayahnya sehingga terselesaikannya makalah pramuka
penegak-bantara ini. Makalah ini disusun unuk memenuhi tugas pramuka sebagai
resume materi SKU Penegak-Bantara ini.
Pertama-tama,
di sampaikan terimakasih kepada Kakak Pembina pramuka yang telah membantu kita
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi materi-materi selama pembelajaran
pramuka penegak dilaksanakan dan merupakan hasil dari diskusi, yang bersumber
dari literatur internet.
Semoga
makalah yang kami susun bisa bermanfaat bagi pembelajaran pramuka untuk
kedepannya, khususnya di SMA Pomosda.
Pertemuan Pramuka
Merupakan
suatu kegiatan rutin dalam kepramukaan. Dalam
Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan yang
sesuai dengan PDK dan MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat
kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.
Pertemuan
Pramuka Penggalang
Jambore
Jambore
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting, Jambore
Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasionl,
Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.
Lomba
Tingkat
Lomba Tingkat (LT) adalah pertemuan Pramuka
Penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang
mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. Lomba tingkat terdiri atas:
LT-I (tingkat gugus depan), LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LT-III (tingkat
Kwartir Cabang), LT-IV (tingkat Kwartir Daerah) dan LT-V (tingkat Kwartir
Nasional).
Perkemahan
Bhakti
Perkemahan
Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti
pada masyarakat yang biasanya berwujud peran
serta dalam kegiatan pembangunan.
Dianpinru
Gladian
Pimpinan Regu (Dianpinru
adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama),
Pemimpin Regu (Pinru),
dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di
bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan,
kwartir ranting atau kwartir cabang.
Perkemahan
Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara reguler untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan
Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari Penggalang Ramu
ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap), Perkemahan
Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan
hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan gerakan penghibur dan
pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia luar. selain itu
perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah yang sering disebut
HIZBUL WATHAN.
Forum
Penggalang
Forum
Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara
bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode
pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang pada masa yang
akan datang.
Penjelajahan
Penjelajahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka
mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta,
kompas dan survival.
Pertemuan
Pramuka Penegak
Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir
Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah,
Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen
Waropen-papua, yang berasal dari kata Rai dan Muna
yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu
tujuan suci untuk kepentingan bersama.
Gladian
Pimpinan Satuan
Gladian
Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama,
Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan
pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan
oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan
Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.de
Perkemahan
Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu
periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu
Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
Perkemahan
Wirakarya
Perkemahan
Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua
jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
dipandang perlu.
Perkemahan
Bhakti
Perkemahan
Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya
selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka
(Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat. kemah bhakti harus
dilaksanakan.dengan ketentuan kemah ter sebut dengan mendirikan tenda
Perkemanah Bakti saka, dapat di laksanakan oleh satuan karya yang terkait.
Perkemahan
Antar Saka
Perkemahan
Antar Saka atau PERAN SAKA, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar,
yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka
memiliki delapan Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh
dua Satuan Karya Pramuka.
Pengembaraan
Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta,
kompas dan survival.
Latihan
Pengembangan Kepemimpinan
Latihan
Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar
dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu
menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
PPDK
Pelatihan
Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan
pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja
di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
Kursus
Instruktur Muda
Kursus
Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi
untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.
Penataran,
Seminar dan Lokakarya
Penataran,
Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan
masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan
Pramuka.
Sidang
Paripurna
Sidang
Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun
program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan
akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
Musppanitera
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan
Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan
bahan pada musyawarah kwartirnya.
Ulang
Janji
Ulang
Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya)
bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam
tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun
Pramuka.
Indonesia
Scouting
yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan
oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat
dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara
intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari
pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah
perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui
buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada
kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah
dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang
berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan
metode kepanduan.
Keberadaan
kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi
perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa
dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan
keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu,
serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku
mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan
Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS,
untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa
yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Oleh
karena itu beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan
meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal
bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan
kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS
KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun
1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun
Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka
diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah
Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka
tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan
Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang
dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang
terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda
yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal
tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun
2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan
Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang
antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah
menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN
PRAMUKA.
Dunia
Sejarah
Kepramukaan di Dunia tidak bisa terlepas dari Baden Powell. Tentara Inggris
yang lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857 ini lah yang
menggagas kegiatan yang dalam sejarah kemudian terkenal dengan kepramukaan atau
scouting. Sejarah mencatat bahwa buku Aids to Scouting (1899) yang
berisikan pengalaman Baden Powell semasa di ketentaraan menarik minat, dan
banyak dibaca, tidak hanya oleh kalangan militer saja melainkan oleh para
guru dan organisasi pemuda.
Minat
masyarakat terhadap buku Aids to Scouting yang tinggi
membuat William Alexander Smith (Pimpinan Boys Brigade Inggris)
meminta Baden Powell untuk melatih 22 pemuda. Oleh Baden Powell, ke-22 pemuda
ini diajak berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tanggal 25 Juli -
2 Agustus 1907. Tercatat dalam sejarah, perkemahan tersebut menginspirasi Baden
Powell untuk menulis buku 'Scouting for Boys' (1908). Selain diilhami
buku-bukunya terdahulu, buku ini juga mendapatkan masukan dan dukungan
dari Frederick Russell Burnham (Chief of Scouts in British Africa), Ernest
Thompson Seton dari Woodcraft Indians (Amerika), dan William Alexander
Smith dari Boys Brigade.
Kembali,
buku ini menjadi laris manis, bahkan di seantero dunia. Buku Scouting for Boys
menjadi rujukan dan pedoman penyelenggaraan kegiatan serupa di seluruh dunia.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang kemudian dikenal sebagai kepramukaan atau
scouting. Kemah di pulau Brownsea dan buku 'Scouting for Boys' dianggap sebagai
tonggak awal sejarah kepramukaan di dunia.
Tentang Bapak Pramuka Sedunia, Baden Powell, baca : Sejarah Baden Powell
dan Foto Baden Powell.
Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan bahasa resmi dan
bahasa ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dalam Prasasti Kedukan Bukit
tahun 683 M, Prasasti Talang Tuo tahun 684 M, Prasasti Kota Kapur tahun 685 M,
dan Prasasti Karang Berahi tahun 686 M. Para pedagang di daerah-daerah sebelah
timur Nusantara, juga menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar.
Dengan demikian, berkembanglah bahasa Melayu ke seluruh Kepulauan Nusantara.
Pada mulanya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa dagang. Akan tetapi lambat
laun bahasa Melayu tumbuh menjadi bahasa perantara dan menjadi lingua francadi
seluruh Kepulauan Nusantara. Di Semenanjung Malaka (Malaysia seberang), pantai
timur Pulau Sumatra, pantai barat Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, dan
pantai-pantai Kalimantan, penduduk menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
pergaulan.
Masuk dan berkembangnya agama Islam, mendorong perkembangan bahasa Melayu.
Buku-buku agama dan tafsir al Qur’an juga mempergunakan bahasa Melayu. Ketika
menguasai Malaka, Portugis mendirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa
Portugis, namun kurang berhasil. Pada tahun 1641 VOC merebut Malaka dan
kemudian mendirikan sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa Melayu. Jadi,
secara tidak sengaja, kedatangan VOC mengembangkan bahasa Melayu.
DAFTAR
PUSTAKA
PENUTUP
Demikian makalah yang dibuat, semoga
baik penulis maupun pembaca bisa mengambil hikmah dari makalah yang telah kami
susun. Dan semoga isi dari makalah ini bisa dijadikan pelajaran ntuk menghadapi
perkembangan zaman saat ini.
0 komentar
Post a Comment