Oleh : Vella Shania
SEKOLAH MENENGAH ATAS
PONDOK MODERN SUMBER DAYA
AT-TAQWA
Jalan.K.H. Wachid Hasyim
No.304 Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur (64483)
HALAMANPENGESAHAN
NAMA : Vella Shania
NIS : 1444
Telah disahkan oleh pembimbing, Waka Kurikulum, dan
Kepala
Sekolah
Menengah Atas Pondok
Modern Sumber Daya At-Taqwa.
Waka Kurikulum
|
|
Tanjunganom, 21 Maret 201
Penguji
|
NURIL
ANWAR. ST
|
|
SUPRINGGO,
AMD
|
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA POMOSDA
HENDRY EKO
ARI DONAN S.pd
|
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap tuhan
yang maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat Dan hidayah-NYA,sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang berjudul “PERAWATAN TANAMAN
JAGUNG MANIS AGAR BERPRODUKSI OPTIMAL”.
Penulisan karya ilmiah bertujuan untuk
memenuhi tugas geografi kelas XI semester genap SMA POMOSDA Tanjunganom
Nganjuk.
Selama menyelesaikan makalah ini ,kami telah
mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.untuk itu kami
ucapkan banyak terima kasih kepada:
K.H Moh.Dzoharul Arifin
Al-Faqiri,selaku
pemimpin/pengemong/pengasuh
Agus Yulianto,selaku waka
kurikulum SMA POMOSDA
Supringgo,selaku pembimbing
karya tulis ilmiah
Teman-teman dan semua pihak
yang selalu memberi dukungan ,bantuan dan motivasi
Kami menyadari bahwasanya karya tulis
ilmiah yang saya buat ini belum bisa dikatakan sempurna bahkan masih sangat
kurang.oleh karena itu,kami memohon maaf sebesar-besarnya dan demi mencapai
kesempurnaan kami memohon bantuan untuk memberi kritik atau saran kepada kami
demi terciptanya kesempurnaan makalah ini.harapan kami,semoga karya tulis
ilmiah ini menjadi bahan pengetahuan,informasi dan sebagai referensi yang
sangat bermanfaat dalam pembangunan ilmu pengetahuan.
Tanjunganom, 21 Februari
2016
Penyusun
Daftar Isi
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung manis merupakan salah satu komoditas sayuran
paling populer di Amerika Serikat dan Kanada. Konsumsi jagung manis juga
mengalami peningkatan di Asia Eropa dan Amerika Latin serta banyak negara lain,
termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat, komoditas ini merupakan simbol
musim panas. Konsumen sudah mengetahui
nama-nama varietas favorit yang akan ditanam. Ketika banyak warga Amerika
Serikat berpikir tentang jagung maka yang dipikirkan oleh mereka adalah jagung
manis. Jagung manis populer digunakan sebagai sayuran segar dan olahan.
Di indonesia, jagung manis mulai dikenal sejak tahun
1970-an. Konsumsi jagung manis terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk dan pola konsumsi. Jagung manis dikonsumsi segar dalam bentuk
jagung rebus maupun jagung bakar, dengan atau tanpa diberi bahan lain (berbagai
rasa dan aroma). Saat ini, penjual jagung manis siap konsumsi dapat dijumpai
hampir disetiep kota, baik dalam bentuk sederhana maupun waralaba. Jagung manis
sering juga menjadi bahan baku berbagai masakan dan produk olahan, misalnya
kue, roti, sayur sop, sayur asam, perkedel, cream, susu, sirup, bahan baku
pembuat permen, dan topping pizza.
Seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat maka
perlu pengetahuan teknik budidaya jagung manis yang lebih baik agar diperoleh
kualitas dan kuantitas produksi yang lebih baik. Penanaman jagung manis
memerlukan penanganan khusus dalam produksi benih, teknik budidaya, dan isolasi
tanaman. Isolasi tanaman jagung manis dari tanaman lain (baik jagung manis tipe
lain maupun jagung biasa) dilahan sangat diperlukan agar tidak terjadi
penyerbukan silang. Penyerbukan silang tersebut menyebabkan biji jagung manis menjadi
tidak manis.
1.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah
penelitian karya tulis kali ini perlu dibatasi. Diharapkan pembatasan masalah
kali ini dapat memfokuskan pembahasan serta menghindari salah pentafsiran.
Dan pada penelitian kali ini kami membatasi masalah pada
budidaya perawatan tanaman jagung manis agar berproduksi optimal.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana perawatan tanaman
jagung manis agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal?
1.4 Tujuan Penelitian
1.2 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perawatan
tanaman jagung manis agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal.
Tujuan Khusus
Sebagai bahan pembelajaran
dan menambah pengetahuan tentang perawatan
tanaman jagung manis yang
baik.
1.5 Kegunaan Penelitian
Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan
pengetahuan dari proses perawatan tanaman jagung manis yang dilakukan.
Dapat menambah pembelajaran
tentang perawatan tanaman jagung manis agar dapat tumbuh dengan baik dan
berproduksi optimal.
Dapat menambah wawasan, ilmu,
dan pengetahuan.
Bagi Pembaca
Dapat mengetahui perawatan
tanaman jagung manis agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal.
Dapat dijadikan ilmu
pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Jagung Manis
2.1.1 Pengertian Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung
sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m
sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa
diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun
beberapa varietas dapat menghasilkan anakan
(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar
serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada
kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan
mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun
jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang.
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur
ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
Jagung memiliki bunga
jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret.
Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga
jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam
tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman
hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah
bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
2.1.2 Ciri – Ciri Jagung Manis
Merupakan jenis tumbuhan
yang berbunga sehingga termasuk antophyta.
Jagung berkembang dengan
biji sehingga disebut spermatophyte.
Biji tanaman jagung
berkeping satu, sehingga termasuk dalam kelas tumbuhan berkeping satu atau
monokotildone.
Akar tanaman jagung
berbentuk serabut, yang kecil-kecil seperti rambut.
Batangnya tidak mengalami
pertumbuhan sekunder karena tidak berkambium sehingga tidak dapat tumbuh
membesar, hanya tumbuh memanjang.
Daunnya berbentuk pita
tipis dan panjang.
System penulangan pada
daunnya adalah lurus atau sejajar seperti halnya tebu,alang-alang.
Bunga tanaman jagung kecil
dan ringan dengan serbuk sari yang jumlahnya sangat banyak, sehingga
penyerbukan yang terjadi sering karean bantuan angin.
Jenis jagung ada
bermacam-macam, demikian juga dengan manfaat dari jagung juga bermacam-macam.
Tanaman jagung cocok tumbuh
di daerah panas/tropis.
Tanah yang subur dengan
banyak unsure organic adalah tempat hidup jagung yang baik.
Jagung dapat tumbuh dengan
maksimal pada tanah yang derajat keasamannya 5 sampai 8.
Biasanya habitat jagung
dilahan yang kering, kurang cocok untuk tanah yang terdapat air yang
menggenang. Namun juga dapat ditanam disawah yang ada irigasinya serta sawah
tadah hujan.
Jagung dapat dipanen 3 kali
dalam setahun. Umur rata-ratanya untuk setiap kali panen adalah 120 hari.
2.1.3 Fase - Fase Jagung
Manis
Agar jagung manis dapat tumbuh dengan baik dan
berproduksi optimal maka perlu memperhatikan perawatan tanaman. Perawatan
tanaman dan beberapa serangan organisme pengganggu tanaman terkait dengan fase
tanaman. Sebagai contoh, serangan penyakit mulai paling tinggi pada fase V3-V5.
Fase-fase jagung manis adalah sebagai berikut.
Fase V3-V5 (jumlah daun
yang terbuka sempurna 3-5)
Pada fase ini, akar seminal
sudah mulai berhenti tumbuh, akar nodul sudah mulai aktif, dan titik tumbuh
dibawah permukaan tanah.
Fase V6-V10 (jumlah daun
yang terbuka sempurna 6-10)
Titik tumbuh sudah diatas
permukaan tanah, perkembangan akar dan penyebarannya di tanah sangat cepat, dan
pemanjangan batang meningkat dengan cepat. Pada fase ini bakal bunga jantan
(tassel) dan perkembangan tongkol dimulai.
Fase V11-Vn (jumlah daun
terbuka sempurna 11 sampai daun terakhir)
Tanaman tumbuh dengan cepat
dan akumulasi bahan kering meningkat dengan cepat pula. Kebutuhan hara dan air
relatif sangat tinggi untuk mendukung laju pertumbuhan tanaman.
Fase tasseling (berbunga
jantan) (VT)
Fase tasseling biasanya
ditandai oleh adanya cabang terakir dari bunga jantan sebelum kemunculan bunga
betina (silk/rambut tongkol). Tahap VT dimulai 2-3 hari sebelum rambutr tongkol
muncul.
Fase R1 (silking)
Tahap silking diawail oleh
munculnya rambut dari dalam tongkol yang terbungkus kelobot, biasanya mulai 2-3
hari setelah tasseling.
Fase R2 (blister)
Fase ini muncul sekitar
10-14 hari setelah silking, rambut tongkol sudah kering dan berwarna gelap.
Ukuran tongkol, kelobot, dan janggel hampir sempurna, biji sudah mulai nampak
dan berwarna putih melepuh, pati mulai diakumulasi ke endosperm, kadar air biji
sekitar 85%, dan akan menurun terus sampai panen.
Fase R3 (masak susu)
Pengisian biji semula dalam
bentuk cairan bening, berubah seperti susu. Pada jagung manis untuk konsumsi
segar biasanya dipanen pada fase ini.
Fase R4 (dough)
Bagian dalam biji seperti
pasta (belum mengeras). Separuh dari akumulasi bahan kering biji sudah terbentuk,
dan kadar air biji menurun menjadi sekitar 70%.
Fase R5 (pengerasan biji)
Seluruh biji sudah
terbentuk sempurna, embrio sudah masak, dan akumulasi bahan kering biji akan
segera terhenti. Kadar air biji 55%.
Fase R6 (masak fisiologis)
Pada tahap ini, biji-biji
pada tongkol telah mencapai bobot kering maksimum. Lapisan pati yang keras pada
biji telah berkembang dengan sempurna dan telah terbentuk pula lapisan absisi
berwqarna coklat atau kehitaman. Untuk dijadikan benih, jagung manis dipanen
pada fase ini.
Secara umum pertumbuhan jagung manis dapat dikelompokkan
kedalam 3 fase yaitu sebagai berikut.
Fase perkecambahan, yaitu
saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan
sebelum munculnya daun pertama.
Fase pertumbuhan vegetatif,
yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling
dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifikasi dengan
jumlah daun yang terbentuk.
Fase reproduksi, yaitu fase
pertumbuhan setelah silking sampai masa fisiologis.
2.1.4 Perawatan Jagung
Manis
Merawat tanaman merupakan
kegiatan sangat penting dalam budidaya jagung manis agar diperoleh
produktifitas tinggi.kegiatan merawat tanaman umumnya meliputi penyulaman,
penjarangan, pendangiran dan pengendalian gulma, pembumbunan, pengairan,
pemupukan susulan, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Penyulaman
Benih jagung manis akan
tumbuh setelah 5 HST. Jika ada benih yang tidak tumbuh maka perlu dilakukan
penyulaman. Penyulaman bertujuan agar populasi tanaman per satuan luas tetap
terjaga dan seragam. Penyulaman dilakukan pada saat umur tanaman 7-10 HST.
Kegiatan ini tidak dianjurkan setelah tanaman berumur lebih dari 10 HST karena
bibit sulaman tidak mampu bersaing memperebutkan hara sehingga akar tumbuh
lambat. Cara melakukan penyulaman sebagai berikut.
Siapkan bibit jagung manis
di polybag. Tanam benih di polybag tersebut bersamaan dengan penanaman benih di
lahan agar umur keduanya sama.
Ambil bibit tersebut dan
tanam pada lubang tanam yang kosong (benihnya tidak tumbuh). Usahakan akar
bibit tidak putus karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Penyulaman juga dilakukan
pada tanaman yang menynjukkan pertumbuhan kurang baik, terserang penyakit atau
mati.
Jika bibit belum disiapkan
maka lubang tanam yang kosong ditanami menggunakan benih.
Penjarangan
Penjarangan adalah kegiatan
mengurangi jumlah tanaman. Kegiatan ini dilakukan apabila diperlukan. Misalnya,
jika dalam satu lubang tanam, tumbuh tiga tanaman, sedangkan yang dikehendaki
hanya satu atau dua tanaman per lubang maka tanaman tersebut harus dikurangi.
Penjarangan dapat juga digunakan untuk pakan ternak. Cara melakukan penjarangan
adalah sebagai berikut.
Lakukan penjarangan pada
saat umur tanaman 14-21 HST. Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman belum
terlalu dalam sehingga tidak terlalu mengganggu tnaman yang ditinggalkan.
Cabut tanaman yang
ukurannya kecil tidak normal atau sakit. Putar (pelintir) tanaman tersebut
hingga akarnya putus. Usahakan tidak mengganggu tanaman yang ditinggalkan.
Sisakan tanaman sesuai den
gan jarak tanam (1 atau 2 tanaman per lubang). Satu tanaman per lubang adalah
untuk jarak tanam 75 cm x 25 cm, sedangkan dua tanaman per lubang adalah untuk
jarak tanam 75 cm x 50 cm.
Pendangiran dan
Pengendalian Gulma
Pendangiran dan
pengendalian gulma adalah membalikkan tanah menggunakan cangkul dan
membersihkan gulma di sekitar tanaman jagung manis. Kegiatan ini bertujuan agar
pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal karena tidak bersaing dengan gulma
dalam mendapatkan unsur hara, air, maupun sinar matahari. Pengendalian gulma
dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST dan 4 MST.
Pengendalian gulma pertama
biasanya dilakukan menggunakan tangan, cangkul kecil, atau kored. Pengendalian
gulma kedua bersamaan dengan pembumbunan.
Pembumbunan
Pembumbunan adalah kegiatan
menimbun bagian akar tanaman menggunakan tanah. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah, mematikan rumput,
memperbaiki aerasi tanah, menutup akar baru, dan merangsang tumbuhnya akar-akar
baru. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan pengendalian gulma kedua dan
pemupukan susulan, yaitu pada saat umur tanaman 4 MST. Cara pembumbunan adalah
sebagai berikut.
Tanah di sebelah kanan dan
kiri barisan tanaman diuruk menggunakan cangkul.
Timbunkan tanah tersebut ke
barisan tanaman sehingga membentuk guludan memanjang.
Pengairan
Pengairan dilakukan jika
tidak turun hujan selama empat hari berturut-turut. Selain melihat keadaan
tanah dan hujan, pengairan juga memperhatikan fase tanaman. Tanaman menjelang
berbunga memerlukan air lebih banyak. Pengairan biasanya dilakukan dengan
sistem leb, yaitu mengalirkan air pada parit di antara barisan tanaman sehingga
air dapat meresap ke seluruh guludan. Pengairan dilakukan secara teratur terutama
saat pengisian biji. Lahan yang kekurangan air saat proses biji akan
mengakibatkan ukuran tongkol kecil sehingga menurunkan produktivitas tanaman.
Air berlebih juga tidak baik bagi pertumbuhan tanaman
karena akan mengganggu perakaran dan mengundang cendawan atau bakteri penyebab
penyakit akar. Oleh karena itu, sistem drainase yang baik sangat diperlukan
.Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan
bersamaan dengan pembumbunan dan pengendaliuan gulma kedua, yaitu 4 MST.
Kegiatan ini biasanya hanya dilakukan pada pupuk urea dengan dosis setengah
dari dosis total (setengahnya lagi sudah diberikan pada saat tanam).cara
pelaksanaan pemupukan susulan adalah sebagai berikut.
Buat alur pupuk di samping
barisan tanaman, berjarak kira-kra 15 cm dari barisan tanaman sebelum
pembumbunan. Selain menggunakan alur, dapat juga menggunakan tugal.
Taburkanpupuk pada alur
atau lubangf yang telah dibuat.
Tutup lubang tersebut
menggunakan tanah. Setelah selesai pemupukan, lakukan kegiatan pembumbunan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan tanaman jagung manis dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari agar tumbuh dengan baik dan optimal.
3.2 Saran
Jagung sebaiknya disimpan di tempat yang dingin dengan
temperature 1-5oC untuk mempertahankan kandungan gula agar lebih lama. Hal
tersebut akan mempertahankan kemanisan hingga lima hari. Fungsi penyimpanan pda
suhu rendah adalah mengurangi respirasi dan metabolism, memperlambat proses
penuaan, mencegah kehilangan air, serta mencegah kelayuan. Tingkat kehilangan
zat gula pada jagung manis naik dengan cepat bila disimpan pada suhu diatas 30oC.
selama periode 96 jam, jagung manis juga akan kehilangan gula 19% dari
kandungan gula total jika ditempatkan pada suhu ruang (27oC).
1.
Leonard,
W.H. and J.H. martin. 1963. Cereal Crops. New York: Macmillan Publishing Co.,
Inc.
2.
Lertrat,
K.and T. Pulam. 2007. “Breeding for Increased Sweetness in Sweet Corn”. International
Journal of Plant Breeding 1(1):27-30.
3.
MacGilivray,J.H.
1961. Vegetable Production With Special References to Western Crops. New York:
McGraw-Hill Book Company, Inc.
4.
Purwono,
dan H. Purnawamati. Budi Daya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya.
Jakarta.
5.
Purwono,
dan R. hartono. 2008. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
1 komentar
Casino games - DrmCD
We 청주 출장마사지 have multiple 보령 출장안마 casinos all over the world. In 의왕 출장안마 addition, in 출장안마 addition, there are many other casino games. Some of the 안동 출장안마 popular games include the video slots,
Post a Comment