Powered by Blogger.

Blogroll

Jl.KH. Wachid Hasyim No304 Tanjunganom Nagnjuk JAtim

Total Pageviews

Saturday, 13 August 2016

Cara membuat makalah yang baik dan benar




     Makalah selalu menjadi tugas hampir setiap semester, baik SMP, SMA, atau perguruan tinggi, dengan seringnya makalah yang kita buat harusnya tidak perlu lagi terjadi kesalahan-kesalahan yang mengharuskan kita membongkar makalah yang sudah kita jilid. Hal ini masih sering terjadi pada siswa dan tak sedikit juga mahasiswa yang belum memahami pembuatan makalah yang baik dan benar. Oleh karna itu, tulisan ini akan membahas dasar makalah yang baik dan benar.
Setidaknya ada delapan poin yang harus Anda ketahui dalam pembuatan makalah yang baik, berikut rinciannya :
·                     Cover
·                     Judul Makalah
·                     Kata Pengantar
·                     Daftar Isi
·                     Bab I Pendahuluan
·                     Bab II Isi
·                     Bab III Penutup
·                     Daftar Pustaka

Setelah kita mengetahui ke delapan poin-poin diatas, maka diuraikan lagi konten-konten yang ada dalam tiap poin tersebut :
A. Cover

Cover makalah yang baik harus berisi:
·                     Nama/ Judul Makalah
·                     Tujuan dibuatnya makalah tersebut
·                     Logo Lembaga/ Institusi
·                     Penulis/ pemakalah yang mengajukan makalah tersebut
·                     Nama Lembaga
·                     Tahun Pelajaran/Akademik.

B. Judul Makalah

Pada lembar ini, penulisan judul makalah hanya disertai nama penulis/pemakalah tetapi terkadang ada juga yang tanpa berisi nama penulis/pemakalah.

C. Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan prakata dari penulis untuk menyampaikan karya tulisnya kehadapan pembaca. KATA PENGANTAR ini berisi:
·                     Salam pembuka ( Bisa ucapan Assalamu'alaikum.wr.wb. atau salam sejahtera )
·                     Mukadimmah/ pembuka
·                     Sekilas proses pembuatan makalah
·                     Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dianggap membantu dalam pembuatan makalah tersebut
·                     Penutup mukadimmah
·                     Salam penutup
·                     Dan terakhir, nama penulis/ pemakalah

D. Daftar Isi

DAFTAR ISI merupakan list yang bertujuan untuk memudahkan para pembaca dalam mencari materi yang ada dalam makalah tersebut termasuk informasi halamannya.

E. Bab I Pendahuluan

Pada poin ini, mulai memasuki bab-bab makalah. Dimana dalam setiap bab ini kita harus menerangkan konsep, rencana, ide/gagasan, seputar permasalahan dan tujuan yang terdapat didalam LATAR BELAKANG.
Setelah itu ada RUMUSAN MASALAH, yaitu masalah-masalah apa yang kita temukan pada materi makalah tersebut.

F. Bab II Isi

Dalam bab ini mulai menguraikan isi atau materi makalah, dimulai dari:
·                     Pengertian/ definisi
·                     Ulasan materi
·                     Adanya alur perbandingan (kalau diperlukan)
·                     Penyelesaikan masalah, berikut solusi dan kontribusi kita terhadap permasalahan yang ada pada materi makalah yang kita angkat tersebut.
G. Bab III Penutup
Pada poin ini yakni penutup ini, kemukakanlah sambutan dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang turut serta membantu dalam menyelesaikan makalah tersebut.

Dalam setiap makalah yang baik biasanya penulis haruslah membuka kesempatan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik terhadap makalah yang kita buat. Hal ini bertujuan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi. Informasi ungkapan ini ditempatkan dalam lembar KRITIK DAN SARAN.
H. Daftar Pustaka
Dapat juga disebut DAFTAR KEPUSTAKAAN. Dan inilah bagian terakhir (sebelum lembar cover belakang) dalam susunan sebuah makalah. Daftar pustaka ini berisi infromasi mengenai nama-nama literature yang kita jadikan referensi/sumber dalam pembuatan makalah.
Bersambung pada pembahasan teknis penulisan makalah selanjutnya!

Friday, 12 August 2016

Full Day School, Tentang karakter suatu bangsa


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas sistem Full Day School untuk pendidikan dasar (SD dan SMP). Wacana ini juga akan berlaku di sekolah negeri maupun swasta. Meski menggunakan kata “full day” program ini tidak mengharuskan anak untuk satu hari penuh berada di sekolah. Maksudnya anak akan tetap berada di sekolah sambil menyelesaikan tugas-tugasnya, hingga dijemput orangtuanya seusai jam kerja. Namun wacana kebijakan ini menuai kontroversi, pasalnya sistem pendidikan satu hari penuh ini dianggap tidak akan efektif dan malah memberi tekanan psikologis pada siswa. 
 Bagaimana menurut pandangan anda sendiri terkait kebijakan Mendikbud tersebut?
Siapkah para orang tua Indonesia melewatkan kebersamaan kepada anak seharian?
Kali ini penulis akan mencoba membahas dari sisi yang berbeda dari kebanyakan khalayak.
Sifat yang masih kental dimiliki oleh orang Indonesia adalah menerima hal baru, tidak hanya di dunia pendidikan. Bahkan pergantian BBM dari Premium ke Pertamak pun, kita harus menunggu suatu proses yang lumayan lama. Terkait suatu keputusan kebijakan, sebenarnya perkara yang sangat sederhana. Apapun keputusannya, jika itu suatu sistem yang sudah dianalogikan, pasti akan baik untuk diterapkan. Orang sering lupa pada rumus "keputusa tidak pernah salah", yang salah adalah bagaimana kita menjalan proses suatu keputusan tersebut.
Indonesia memang butuh angin segar untuk mengatasi masalah pendidikan, kebingungan menangani polemik yang selama ini ada, semua darurat, narkoba, pendidikan, dekadensi moral dan semua hampir komplek. Kebingungan itu bisa terlihat dari waktu ke waktu, kebijakan dari MenDikBud yang belum terealisasi dengan baik. Bahkan terkesan, setiap menteri memiliki visi-misi masing-masing. Yang jadi korban adalah anak bangsa itu sendiri, namun apa daya. Niat hati ingin memajukan anak bangsa, alih-alih anak bangsa terus menerus menjadi kelinci percobaan bagi mereka-mereka yang diberi wewenang menangani masalah ini.
Apakah hal yang paling krusial dengan perkara ini? benarkah tentang suatu nawacita seorang Mendikbud? Ataukah masyarakat? Atau ini tentang penyikapan kita bersama?
Terkait terlalu mainstremnya kebijakan tersebut bagi masyarakat rasakan, ada beberapa faktor yang mendasar yang perlu kita telaah pada masalah ini, yaitu Masih pesimisnya kita pada kebijakan pemerintah untuk menuntaskah problem ini. Mengapa, dengan sikap yang kurang lapang kita, terlalu cepat menghakimi kebijakan ini kurang bagus, jika kita sudah berfikiran demikian, mana mungkin kita percaya dan optimis untuk menjalankan program tersebut. Jika keberatan dengan alasan anak akan kurang perhatian dari orang tua, tidak kah kita melihat sistem pendidikan  yang ada di pesantren ata sekolah-sekolah asrama selama ini. Bahkan pendidikan di pesantren mewajibkan pelajar unutk tinggal seatap dengan para ustad agar mempermudah sistem kontroling.
Pun kebijakan dari MendikBud harusnya sudah mempunyai sistem yang baik, bukan wacana, agar masyarakat semakin mantap dan optimis untuk nyengkuyung nawacita luhur para Solihin di bumi pertiwi.
Lain-lain hal akan penulis lanjutkan di judul selanjutnya.

Pondok Sufi, 12/Al-Husain 04 MHD
Ditulis, di sela-sela aktifitas percetakan, sore usai maghrib/

Wednesday, 10 August 2016

Makalah Seni Budaya, Batik Lampung


MAKALAH

SENI BUBAYA
‘’BATIK LAMPUNG’’

 

PEMBIMBING:

1.      USTAD SURATNO
DISUSUN OLEH:
1.      FAHMI MUBAROK
2.      JAMALUDIN ABDUL RAHMAN SAYUTI




SMA POMOSDA
TANJUNGANOM, NGANJUK JAWA TIMUR
2016



BAB 1

PENDAHULUAN
    A.    PENGERTIAN BATIK

     Pengertian Batik menurut Santosa Doellah, Batik adalah sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna. Oleh karena itu, suatu kain dapat disebut batik apabila mengandung dua unsur pokok, yaitu jika memiliki teknik celup rintang yang menggunakan lilin sebagai perintang warna dan pola yang beragam hias khas batik.
       Menurut Irwan Tirta, Pengertian Batik adalah teknik menghias kain atau testil dengan menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan.
Menurut Hamzuri, Pengertian Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Orang yang melukis atau menggambar pada mori memakai canting disebut membatik. Membatik ini menghasilkan batik yang berupa macam-macam motif dan mempunyai sifat khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri.
Pengertian Batik menurut Afif Syakur adalah serentang warna yang meliputi proses pemalaman (lilin), pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang tinggi.
Selain itu, banyak jenis kain tradisional Indonesia yang memiliki cara pemberian warna yang sama dengan pembuatan batik yaitu dengan pencelupan rintang. Perbedaannya, pada batik dipakai malam sebagai bahan perintang warna, sedangkan jenis-jenis kain tradisional digunakan berbagai jenis bahan lain sebagai bahan perintang warna. Adapun jenis-jenis kain yang cara pemberian warnanya serupa dengan pembuatan batik yaitu kain simbut (suku Baduy, Banten), kain Sarita dan kain Maa (suku Toraja, Sulawesi Selatan), Kain Tritik (Solo, Yogyakarta, Banjarmasin, Bali, Palembang) dan lain sebagainya.
Seni batik maupun cara pembuatannya sudah dikenal di Indonesia sejak zaman dulu. Namun mengenai asal mula batik masih menimbulkan perdebatan. Ada sebagian pihak yang menyetujui bahwa batik memang berasal dari Indonesia, tetapi ada juga pihak yang tidak menyetujuinya. Pihak yang tidak setuju dengan pendapat bahwa batik berasal dari Indonesia mengemukakan bahwa batik dibawa oleh nenek moyang kita ketika melakukan perpindahan penduduk atau mungkin juga diperkenalkan oleh nenek moyang kita pada kaum pendatang. Pendukung pendapat ini mengatakan bahwa batik sebenarnya berasal dari Mesir dan Persia. Itu sebabnya cara pembuatan dan penghiasan batik tidak hanya dikenal di Indonesia, akan tetapi ada juga di Thailand, Jepang, India, Srilangka dan Malaysia.
Sementara pihak yang setuju mengatakan bahwa batik di Indonesia adalah suatu bentuk kesenian yang berdiri sendiri dan tidak ada hubungannya dengan batik yang berkembang di negara lain. Cara pembuatan maupun corak-corak dan cara hiasan yang ada pada batik Indonesia tidak mempunyai kemiripan dengan cara pembuatan batik asing. Alat dan pola hiasan batik Indonesia benar-benar mencerminkan cipta, rasa dan karsa bangsa Indonesia. Jika pola tersebut berbentuk hiasan, maka hiasan tersebut merupakan hiasan yang terdapat di Indonesia.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut, sesungguhnya batik memiliki latar belakang yang kuat dengan bangsa dan rakyat Indonesia dalam segala bidang dan bentuk kebudayaan serta kehidupan sehari-hari. Batik di Indonesia terus mengalami perubahan seiring dengan pengaruh dan perkembangan zaman. Pengaruh ini akan membawa konsekuensi motif dan pola yang dibuat pada batik.
B. JENIS JENIS BATIK
Macam-macam bati diantaranya :
1. Batik Tulis
Pengertian Batik Tulis adalah batik yang dianggap paling baik dan tradisional, yang proses pembuatannya melalui tahap-tahap persiapan, pemolaan, pembatikan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan. Pada batik tulis sangat sulit dijumpai pola ulang yang dikerjakan persis sama, pasti ada selintas perbedaan, contohnya : lengkungan garis atau sejumlah titik. Kekurangan tersebut merupakan kelebihan dari hasil pekerjaan tangan. Pada proses pembatikan sering terjadi gerakan spontan, tanpa dihitung atau diperhitungkan lebih rinci. Batik tulis dibuat masal dengan standar ketetapan yang sama dari faktor tangan manusia.
2. Batik Modern
Batik Modern dibedakan menjadi Batik Cap, Batik Kombinasi dan Tekstil Motif Batik.
Pengertian Batik Cap adalah batik yang proses pembuatanya melalui tahap-tahap persiapan, pencapaan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan. Pelaksanaan pembuatan batik cap lebih mudah dan cepat. Kelemahan pada batik cap ialah motif yang dapat dibuat terbatas dan tidak dapat membuat motif-motif besar. Selain itu pada batik cap tidak terdapat seni coretan dan kehalusan motif yang dianggap menentukan motif batik.
Pengertian Batik Kombinasi (tulis dan Cap) adalah batik yang dibuat dalam rangka mengurangi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada produk batik cap, seperti motif besar dan seni coretan yang tidak dapat dihasilkan dengan tanga. Dalam proses pembuatan batik kombinasi ini memerlukan persiapan-persiapan yang rumit, terutama pada penggabungan motif yang ditulis dan motif capnya, sehingga efisiensinya rendah (hampir sama dengan batik tulis) dan nilai seni produknya disamakan dengan batik cap. Adapun proses pembuatannya melalui tahap persiapan, pemolaan (untuk motif besar), pembatikan (motif yang tidak dapat dicap), pecapaan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan.
Tekstil motif batik ini tumbuh dalam rangka memenuhi kebutuhan batik yang cukup besar dan tidak dapat dipenuhi oleh industri batik yang biasa. Tekstil motif batik ini diproduksi oleh industri tekstil dengan mempergunakan motif batik sebagai desain testilnya. Proses produksinya dilakukan dengan sistem printing, sehingga produk tersebut dikenal sebagai batik printing dan dapat diproduksi secara besar-besaran. Namun demikian ciri-ciri khas yang mendukung identitas batik tradisional tidak terdapat pada batik printing, tetapi harganya relatif murah sehingga dapat dijangkau semua lapisan masyarakat yang memerlukannya.
Sekian pembahasan mengenai pengertian batik dan jenis-jenis batik, semoga tulisan saya mengenai pengertian batik dan jenis jenis batik dapat bermanfaat.
 

C. SEJARAH PERKEMBANGAN BATIK

Ditinjau dari perkembangan, batik telah mulai dikenal sejak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada mulanya hanya dibuat terbatas oleh kalangan keraton. Batik dikenakan oleh raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh para pengikutnya inilah kemudian batik dibawa keluar keraton dan berkembang di masyarakat hingga saat ini. Berdasarkan sejarahnya, periode perkembangannya batik dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Jaman Kerajaan Majapahit
Berdasarkan sejarah perkembangannya, batik telah berkembang sejak jaman Majapahit. Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit dimana batik telah dikenal pada saat itu. Tulung Agung merupakan kota di Jawa Timur yang juga tercatat dalam sejarah perbatikan. Pada waktu itu, Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai oleh Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit hingga terjadilah aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di sekitar desa Kalangbret dan Tulung Agung berhasil dikuasai oleh Majapahit. Kemudian banyak tentara yang tinggal di wilayah Bonorowo (Tulung Agung) dengan membawa budaya batik. Merekalah yang mengembangkan batik. Dalam perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Hal ini terjadi karena pada waktu clash tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran Diponegoro, sebagian dari pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah timur di daerah Majan. Oleh karena itu, ciri khas batik Kalangbret dari Mojokerto hampir sama dengan batik Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.

Jaman Penyebaran Islam
Batoro Katong seorang Raden keturunan kerajaan Majapahit membawa ajaran Islam ke Ponorogo, Jawa Timur. Dalam perkembangan Islam di Ponorogo terdapat sebuah pesantren yang berada di daerah Tegalsari yang diasuh Kyai Hasan Basri. Kyai Hasan Basri adalah menantu raja Kraton Solo. Batik yang kala itu masih terbatas dalam lingkungan kraton akhirnya membawa batik keluar dari kraton dan berkembang di Ponorogo. Pesantren Tegalsari mendidik anak didiknya untuk menguasai bidang-bidang kepamongan dan agama. Daerah perbatikan lama yang dapat dilihat sekarang adalah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan meluas ke desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut.

Batik Solo dan Yogyakarta
Batik di daerah Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga kraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita pengiring ratu. Pada saat upacara resmi kerajaan, keluarga kraton memakai pakaian kombinasi batik dan lurik. Melihat pakaian yang dikenakan keluarga kraton, rakyat tertarik dan meniru sehingga akhirnya batikan keluar dari tembok kraton dan meluas di kalangan rakyat biasa.
Ketika masa penjajahan Belanda, dimana sering terjadi peperangan yang menyebabkan keluarga kerajaan yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah lain seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke daerah timur Ponorogo, Tulung Agung dan sebagainya maka membuat batik semakin dikenal di kalangan luas.

Batik di Wilayah Lain
Siapa yang tak mengenal Batik ?
Setiap bagian provinsi di negeri ini memiliki batik khas yang menarik untuk disimak.
Tak terkecuali Batik Siger – Lampung.
 Batik Siger adalah nama brand dari sebuah produksi Siger Rumah Batik  yang berada di kawasan Kemiling – Bandar Lampung. Seolah melengkapi kehadiran  show room dan produksi batik khas Lampung di Bandar Lampung.  Siger Rumah Batik  hadir dengan keunikan tersendiri. Selain memproduksi motif motif khas Lampung, Siger Rumah Batik juga menjadi sentra pembuatan secara langsung. Jika di beberapa usaha batik di Bandar Lampung melakukan usaha produksi di beberapa daerah di pulau Jawa, lain halnya dengan Siger Rumah Batik.  Mulai dari proses menggambar, men-canting, hingga proses akhir dari runutan panjang penciptaan sebidang kain batik yang menarik, semua di lakukan di sebuah rumah di tengah kawasan perumahan di kecamatan Kemiling – Bandar Lampung.



Pada umumya, batik batik khas Lampung dapat dengan mudah di jumpai di beberapa kawasan penjaja kain batik di Bandar Lampung. Dari jajaran toko toko khas batik Lampung di Tanjung Karang hingga banyaknya gerai batik di Pasar Bambu Kuning – Bandar Lampung.
Motif motif Batik Lampung pun beragam mulai dari simbol siger lampung atau mahkota pengantin pepadun maupun sai batin hingga  aneka ragam flora fauna khas mulai dari ragam bunga bunga dan tumbuhan kekayaan alam Lampung hingga aneka hewan hewan dari mulai kekayaan hasil laut hingga gajah yang dikenal sebagai hewan ikonik provinsi Lampung.
Secara khusus, batik batik yang di produksi oleh Siger Rumah Batik lebih spesifik pada produksi batik tulis dan cap, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada pesanan batik printing. Secara harga memang batik tulis ataupun cap lebih mahal ketimbang harga batik printing. Karena proses panjang yang di hasilkan dari pembuatan batik tulis tersebut. Tetapi tentu ada harga ada rupa, batik tulis akan sangat berbeda dalam hal kualitas dan kenyamanan dalam pemakaiannya.
Meski daya beli masyarakat pada batik tulis terbatas. Tak lantas menghentikan kreatifitas Ibu Laila Al Khusna – selaku general manager dari Siger Rumah Batik. Ada banyak kreatifitas dalam pencampuran warna maupun motif. Adapula  batik Soga, lasem, jumputan,  dengan sentuhan ornamen lampung, atau hasil karya batik dari pewarnaan alami